![dreadout wallpaper](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_v8v0HfuF_R4jxGsStg0vtJntZou4l1EBn9WmSjHNcNEVWIThRa8brr7xCsoqXWCdOGuHehLArihBljGnJc0jIN7kWcRf4TF_BcQhaZcm0xiWcD3W0t72Mxp8zVw79h3fDdzK0AETeBPR6-t0_rmDeChA=s0-d)
Besar dengan sumber daya yang begitu kaya, Indonesia memang
mengandung potensi yang besar untuk tumbuh besar dan menyejajarkan diri
dengan negara-negara maju dunia. Namun beragam masalah yang terus
menghantui di setiap sudut pergerakan membuat hal ini tampil begitu
mustahil. Tidak hanya itu saja, beberapa aspek ekonomi yang sudah
membuktikan diri tampil memesona di kancah global ternyata juga tidak
mendapatkan perhatian yang memadai, termasuk industri kreatif di
dalamnya. Menjadi ironi memang jika negara komunis seperti Vietnam
ternyata mampu membuka peluang game dengan kualitas memadai seperti
“7554”, sementara Indonesia tergeser ke samping. Untungnya, ini bukan
berarti sebuah akhir. Sebuah game karya anak bangsa yang tampil memesona
akhirnya muncul ke permukaan. Benar sekali, kita tengah membicarakan
“DreadOut”.
![DreadOut (1)](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_sgghCja6mc2mnqYSUvwa2o9KksXPj7uU7NjyEULjHdbq-z4lfqfCXPVblzkrjZeWP0Zk8tQpJhom5HNfuxcCCpQfahTieS18rDdInV24J7hIFozUJ_U8qKKBMjGT14eu2U=s0-d)
Sampai di telinga kami lewat beragam informasi yang giat terbagi
lewat situs jejaring sosial – Facebook, kami akhirnya memutuskan untuk
menjajal game yang dikembangkan oleh studio lokal – Digital Happiness
ini. Didistribusikan oleh PT. Digital Semantika Indonesia, game horror
dengan cita rasa Indonesia yang kental ini memang baru dirilis dalam
versi demo dan tengah menjalin usaha untuk menembus distribusi Steam
lewat program GreenLight. Sejujurnya ada rasa skeptis ketika mendengar
sebuah game yang dikembangkan oleh developer Indonesia, dan tentu saja
ketakutan bahwa kita akan menemukan sebuah game yang “meh..”. Berangkat
dengan kekhawatiran ini, kami menjajal DreadOut versi demo ini. Namun
apa yang ditawarkan oleh game yang satu ini ternyata justru
memutarbalikkan semua kekhawatiran kami. DreadOut menampilkan sebuah
kualitas yang mengejutkan.
Menunjukkan Kepantasan untuk Didistribusikan Secara Komersial
![DreadOut (2)](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_s3td_anU0iWg1j3mtELcb3Z2ZWV5-5XRbnYpix7iwYKOC1LVQgIhaUAoxqH2NiJGbP9Cg2v4VH8ZRiQCSdDG-zKoubo_i_Lybhfs-NpAyleIEpyQ3vUrB5dpal8n5kET0=s0-d)
Berperan sebagai seorang siswi SMU – Linda, Anda akan berhadapan dengan ancaman horror sejak awal permainan.
Hadir dengan dunia yang dibangun dengan model tiga dimensi, DreadOut
menawarkan kualitas visual yang masih pantas untuk memastikan mata Anda
nyaman selama menjajalnya. Walaupun belum dapat disejajarkan dengan
sebagian besar game racikan developer raksasa yang sudah lama
malang-melintang di industri game, namun penggunaan Unity Engine memang
dirasakan sebagai keputusan yang tepat. Berperan sebagai seorang anak
SMU bernama Linda yang harus berhadapan dengan hal-hal berbau mistis
yang kentara, Anda akan langsung dapat memerhatikan seberapa seriusnya
Digital Happiness membangun game ini, setidaknya memastikan ia hadir
dalam kualitas yang pantas untuk didistribusikan secara komersial.
![DreadOut (6)](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_vHDf2Mu4J-T5OJDD-gMvmVjtNI0rRPSop01wji-RmSs8pYuN7d1OxNyg55nfCkZZoGv79WsQy9rvBcQZiroBdfVmvTxQ2iq0S0JSMoINAl2DZ1e6a68NelNCF3dfFLSRM=s0-d)
Sempat
skeptis melihat statusnya sebagai sebuah game yang dibangun oleh
developer Indonesia, DreadOut justru terlihat sangat menjanjikan. Ia
hadir dengan kualitas yang membuatnya pantas untuk didistribusikan
secara komersial.
![DreadOut (13)](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_tMVFqhkN8po03HJcEZJOwKmXConZg43ti6L-DhVPXEv_zA20hu375eHesqigzQ780jVDxRlU7I4tt7ZlCST2wpdzNiNJar_-7XuRdIyq5emqATDDOBA_WutAyBxgogQ5d_nQ=s0-d)
Setting yang sangat “Indonesia”..
Kita tidak hanya sekedar membicarakan kualitas visualisasi dan
kemampuan developer lokal ini untuk membangun desain karakter yang
terhitung apik, tetapi juga mampu menyisipkan berbagai aspek yang
membuatnya masuk ke dalam jajaran game horror yang pantas untuk
diperhitungkan. Setting yang “sangat” Indonesia dengan berbagai elemen
yang dapat dengan mudah Anda kenali pantas untuk diacungi jempol. Namun
kemampuan Digital Happiness untuk meramu beberapa elemen kecil-lah yang
mampu mengejutkan kami. Salah satunya? Bertemu dengan seekor kucing
kecil dan menemukan bahwa ia akan mengikuti Anda terus selama permainan
sembari terus menatap. Ini tentu menawarkan sensasi horror tersendiri.
Fitur untuk memilih reaksi ketika tengah bercakap juga menjadi fitur
yang membuat kami jatuh hati. Sayangnya, interaktivitas terhadap
lingkungan masih sangat terbatas.
![DreadOut (31)](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_uOrqfR46qEFWbMJ0R8xFL4PvaOQ1yr0GrUIkGF54K9AhEaeRzXonWIkyUQ4HGV-0gUYSnRPqlLBkfnQt63F13SgZ0WUpK6dSNICM7NSyTfg-YIIu-PUh0NLcJhCbeAIs8THQ=s0-d)
Kucing
kecil inilah yang membuat kami takjub pada DreadOut. Fakta bahwa elemen
kecil seperti ini juga masuk ke dalam detail yang diperhatikan oleh
sang developer membuktikan keseriusan yang ada.
![DreadOut (22)](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_ua4Y4ARxCg6PzhS6_oxLge1ZaxYdTpXvzjAnIRerQiBpG1LdBAwoykv65WczJFiLFgzotzbRrrXI3RD2gW5NLU_Bsv2PgzQrNXahXRzNqLdejimVwtP03_gg4Zv5KqVhvtgg=s0-d)
Pilihan percakapan? Nice!!
![DreadOut (5)](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_ufDvJs9E2lcPjU_hkV2YEsztWawUFoKI9eDi6uWLEEKwTtgvZ5Bsk2Aa2hPyh3_7GPku4L_3OZ0QJsm1S6jrNCHOgwqLw6DkzJAH3xNGkvPWhqRxDyZB6lR04U4FKl3gU=s0-d)
Voice acts yang juga terasa “hidup” juga menjadi salah satu nilai positif yang pantas untuk dicatat.
Keseriusan dan kepantasan ini juga direpresentasikan oleh tata bahasa
dan voice acts karakternya yang terdengar hidup, setidaknya tidak
sekaku sebagian besar sinetron kelas dua yang bertebaran di layar kaca
televisi Anda saat ini. Bukan sekedar game yang dibangun setengah hati,
Digital Happiness berhasil menawarkan sebuah alasan mengapa DreadOut
pantas untuk dilirik oleh para penggemar game horror di seluruh dunia,
bahkan secara komersial.
Atmosfer yang Tepat
![DreadOut (11)](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_sX3ZVXjNGjmGcNuCxCQ7N2JOFRUyfHjEox50eDR79vssxmFZzE6w3XG7xDZ0Q00Yi_9NP3MFuyFB9vGcvIRJ5BpzQQOYmk7nodsP9cZPqUtutelB3mYxe0u5uzq978NZxqkw=s0-d)
Gelap dan sunyi memang menjadi formula yang paling tepat untuk membuat bulu kuduk gamer merinding.
Jalan sempit yang gelap, sunyi, penuh dengan pepohonan, dan sepetak
kuburan yang menyeramkan, DreadOut memang sudah terhitung berhasil
menetapkan sebuah dasar untuk menawarkan sebuah pengalaman horror secara
maksimal. Anda yang sempat memainkan Slenderman atau Amnesia di masa
lalu tentu saja sudah cukup familiar seberapa efektifnya formula ini
jika diterapkan. Tidak hanya untuk membuat Anda terus merasa waspada,
kombinasi atmosfer seperti ini akan membuat Anda rapuh untuk merasa
terkejut dengan hal apapun yang muncul secara tiba-tiba. Digital
Happiness tampaknya mengerti akan hal itu.
![DreadOut (29)](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_u--M4q8jrevFw_-cuekTG_Yvw-ZiifvYdhGbqJHF7AatEm0xKw4cOaMYvX3Q6xYx8x_UMd56aE3dYqfMITkHW-M_6RTyGO3a_plPjF1j_lBjoic2x6-1Mp5A13s8kppFKYyw=s0-d)
Hell no!
![DreadOut (21)](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_s17fRD2S2k2c6DYBR6Un1vz67XN7C2g8AMpLfbPe3yT7GcmQAdQ9Zc3bC1rmUBEJBCiGs9bJWCYoQGBeQyNidq-TP40peRLa0muaA76DcBl7U9nBMJFYflpkZDMnhyVplm=s0-d)
Penempatan dan keterkejutan menjadi senjata utama DreadOut untuk mengirimkan ketakutan tersendiri kepada Anda.
Berhadapan dengan hantu khas Indonesia yang kisahnya tumbuh bersama
dengan sebagian besar dari kita, DreadOut berhasil memadukan setting
yang tepat dengan kombinasi elemen keterkejutan yang cukup untuk
membuat jantung Anda berdegup keras secara konsisten. Anda akan
mendengar beragam suara di sepanjang demo, dari sekedar botol jatuh yang
tiba-tiba saja muncul tanpa Anda antisipasi sebelumnya, hingga kikik
sang musuh utama yang akan terus menghantui setiap langkah Anda.
Menyeramkan dan menegangkan, setiap kejutan yang ditawarkan akan cukup
untuk membuat hati Anda melemah selama beberapa detik, dari sekedar
bertemu dengan sang teman lama yang berdiri diam di depan ruangan,
hingga sang hantu yang akan muncul secara tiba-tiba di depan Anda.
Teriakan, pekikan, dan sekedar suara yang muncul jauh di balik kesunyian
akan membuat adrenalin Anda mengalir deras.
Well, setidaknya atmosfer ini cukup untuk membuat kami yang
penakut untuk mengangkat bendera putih dan akhirnya lebih memilih untuk
meneruskan game ini dengan headset yang tersimpan rapi di atas meja.
Apalagi jika Anda memainkannya dengan headset dalam kualitas audio yang
baik, dan tentu saja cahaya ruangan yang lebih redup.
0 comments:
Post a Comment